Saturday, April 25, 2009

hey dokter..



















ketawa dulu.. HAUHAUHAKAHKAHAUAHUAHUAHAA!!!!

pagi ini sarapan ama bokap & nyokap sambil bahas tulisan di kompas sabtu 25 april 2009, humaniora, tentang MALU AKU JADI DOKTER INDONESIA (Hendrawan Nadesul), hikhihkhhihiiiii.... yang aku highlight di tulisan ini antara lain,

"Bobot kerja dokter rumah sakit juga melebihi ketika bekerja profesional. Tak heran kalau ada profesor kita yang salah membaca hasil rontgen. Tentu bukan karena kebodohan. Kasus malpraktik acap terjadi akibat bobot kerja dan kondisi profesi seperti dipikul rata-rata dokter kita."

lagi, "Sekolah dokter mengajarkan agar menulis resep rasional. Kalau ada obat lebih murah dengan efek sama mengapa menulis yang lebih mahal. Kalau tak perlu dirawat atau wajib operasi, mengapa memilih memberatkan pasien. Sumpah dokter melarang memperlakukan pasien seperti nomor. Dokter wajib menjawab pertanyaan pasien, menjelaskan sebelumnya mengenai operasi yang akan dilakukan."

dan satu lagi, "Bila rakyat makin pintar sehat, makin kritis, dan skeptik, makin berkuranglah kekuasaan dokter. Dokter tak berani berpraktik seenaknya lagi. Kekuasaan dokter perlu dibagi untuk hak pasien. Hukum kedokteran saatnya ditegakkan."

======

baruuuuuuu tadi malem aku emosi ngoceh2 ke seorang dokter (ngoceh2 curhat, bukan ngoceh marah2 sama beliau) tentang ketidakpuasanku akan 'salah baca rontgen & mri', kok ya bisaaaaa mri direvisi sebulan kemudian dengan hasil yang TOTAL BEDA.. iya kalo pasiennya mampu, punya uang untuk mri ulang, atau untuk membayar dokter lain di rs lain untuk membaca ulang mri-nya.. lah kalo pasiennya kurang mampu dan musti sampe jual barang2 miliknya supaya bisa berobat, how lahhhh? kasian kan.. giling!

kayanya pas juga niy timingnya, postingan singkatku sebelum ini adalah tentang BE A SMART PATIENT.. uuhhmmmpppphhhhhhh.. menyedihkan lah kalo tau, atau lebih sadisnya lagi kalo pernah ngerasain kesalahan2 (sengaja atau tidak disengaja) yang dilakukan oleh dokter dan/atau rumah sakit terhadap kita atau keluarga kita.. KEKI!!!!!!

sepertinya hanya kesabaran, mau memaafkan (bukan memaklumi), dan terus berjuang berusaha untuk sembuh yang betul2 akan membawa kita kepada kemenangan apapun bentuknya (entah kemenangan sembuh, atau kemenangan hati yang damai, yang ga dendam, dan tetap menghargai profesi kedokteran di indonesia)

======


aku tetap bangga dan menghargai profesi ini, bukan karena bokap dan budi dokter, tapi karena aku yakin niat awal seseorang untuk mau jadi dokter adalah menolong sesama, dan rela menempuh pendidikan dan gemblengan berbelas2 tahun.. kalo seiring berjalannya pendidikan dan karir mereka akhirnya mereka melihat ada celah untuk mengeruk keuntungan (yang terpaksa harus merugikan pasien) yaaaaa ga tau deh itu namanya apa, kembali ke masing2 pribadi deh..

No comments: